Tertarik Kuliah di Australia, Siswa SMA Islam Athirah Bukit Baruga Makassar Berdiskusi dengan Manajer Internasional Universitas Edith Cowan

Makassar – Enam siswa-siswi SMA Islam Athirah Bukit Baruga Makassar berdiskusi pendidikan dengan International Account Manager Edith Cowan University Mr. Daniel Sprague di Restoran Pancious Mall Nipah, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2024) malam.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Mr. Daniel Sprague selaku spesialis perekrutan dan pemasaran pendidikan internasional Universitas Edith Cowan Australia. Hadir pula siswa-siswi kelas XII.5 SMA Islam Athirah Bukit Baruga. Mereka adalah Ibnu Shobar, Sitti Nabila Sayma, Davina Syahrani Putri, Najwa Raihanul, Ulya Sari, dan Muhammad Zidan. Mereka mendapatkan penjelasan terkait peluang untuk melanjutkan studi sarjana di Universitas Edith Cowan Australia. Di sela-sela kegiatan, siswa Athirah ini tampak menikmati santap malam (dinner) bersama.

Mr. Daniel Sprague selaku spesialis perekrutan dan pemasaran pendidikan internasional Universitas Edith Cowan Australia menyampaikan profil universitas kepada siswa Athirah. Pihaknya menyampaikan profil Universitas Edith Cowan, persyaratan untuk masuk Universitas Edith Cowan (minimum entry requirements), strategi masuk kampus, layanan pendukung untuk mahasiswa (student support services), biaya masuk, dan biaya hidup di Australia.

Pertemuan ini difasilitasi oleh Naresy International Education Consultant (NIEC) sebuah lembaga konsultan pendidikan yang memfasilitasi pelajar untuk berkuliah di luar negeri. Menurut data di lawan Wikipedia, Edith Cowan University (ECU) adalah sebuah universitas riset publik di Australia Barat. Universitas ini dinamai untuk menghormati wanita pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Australia , Edith Cowan, dan merupakan satu-satunya universitas Australia yang dinamai menurut nama seorang wanita.

Menurut salah satu siswa yang hadir, Ibnu Shobar, melalui pertemuan tersebut, dirinya mendapatkan informasi mengenai program di  Universitas Edith Cowan. “Terutama apa saja rangkaian tes yang menjadi syarat wajib untuk bergabung bersama mereka di Edith Cowan University,” kata Ibnu saat diwawancarai.

Ibnu juga mendapatkan penjelasan mengenai gaya hidup mehasiswa international. “Salah satu yang paling diincar oleh mahasiswa international yaitu berkuliah sambil bekerja atau yang biasa disebut part time. Dengan bekerja part time ini kita bisa membiayai kehidupan kita sehari,” lanjut Ibnu.

Ibnu berpendapat, jam pembelajaran kuliah di Australia tidak sepadat dengan waktu studi yang ada di Indonesia. “Waktu studi disana hanya 2-3 jam per hari. Waktu kuliah bisa saja cuma 2-3 hari dalam satu pekan. Bisa dikatakan, cara belajar mereka sangat santai tapi ilmunya sangat dapat membantu seorang mahasiswa utk memhami materi yang dijelaskan oleh dosen. Mereka menggunakan kurikulum yang jauh lebih canggih dari pada di Indonesia,” sebut Ibnu yang piawai dalam dunia master of ceremony (MC) ini.

Ibnu menambahkan, dari pertemuan ini saya juga tertarik untuk berkuliah di Australia. Begitupun dengan teman saya Sitti Nabila Sayma. Letak keunikannya adalah metode studinya. Mahasiswa dari sebuah fakultas bisa bergabung dengan fakultas lain, seperti fakultas busines dan hukum. “Dimana 2 fakultas ini membutuhkan waktu yang singkat yaitu 5 tahun. Selain itu, syarat kelulusan bukanlah saja skripsi, tetapi juga menggunakan metode proyek,” ungkap Ibnu.

Menurut Ibnu, Edith Cowan University merupakan 10 kampus terbaik di Australia dan merupakann universitas bintang 5. “Syarat utama yang wajib kita penuhi yaitu paspor, visa studi, sertifikat IELTS, dan ada beberapa dokumen yang lain,” tutup Ibnu.

Edith Cowan University menawarkan program studi dalam bidang kesehatan , biomedis , ilmu komputer, pendidikan, teknik, psikologi, ilmu olahraga, hukum, bisnis, humaniora, ilmu sosial, aeronautika , dan seni pertunjukan. Universitas ini juga menawarkan program penelitian Doktor Filsafat (PhD) dan berbagai jurusan studi dalam bidang perdagangan , seni, dan sains. Universitas ini adalah universitas terbesar kedua di negara bagian ini dengan lebih dari 30.000 mahasiswa pada tahun 2023. Memperoleh status universitas pada tahun 1991, universitas ini dibentuk dari penggabungan beberapa perguruan tinggi dengan sejarah yang dimulai pada tahun 1902 ketika Claremont Teachers College didirikan, menjadikannya keturunan modern dari lembaga pendidikan tinggi pertama di Australia Barat. (madin)

Laporan: Madin – Guru SMA Islam Athirah Bukit Baruga Makassar