Dari Makassar ke Singapura: Langkah Siswa Athirah Bukit Baruga Menatap Masa Depan di Nanyang Technological University

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala SMA Islam Athirah Bukit Baruga Makassar, Dr. Bakry, M.Si., M.Stat., Gr., dengan didampingi guru pendamping Sulviati, S.Pd., M.Pd., dan Andi Ahrifah Buana, S.Pd., M.Pd.. Dalam kunjungan ini, para siswa diajak mengenal lebih dekat dunia pendidikan tinggi internasional yang sarat inovasi, riset, dan kolaborasi lintas budaya.

Menurut guru pendamping, Sulviati, S.Pd., M.Pd., kegiatan observasi kampus ke luar negeri ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata dan bermakna. Melalui kunjungan tersebut, siswa dapat melihat secara langsung bagaimana sistem pendidikan di negara lain berjalan, bagaimana mahasiswa belajar secara mandiri, dan bagaimana riset menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan akademik.

“Melalui kegiatan ini, siswa bisa merasakan sendiri suasana belajar di kampus internasional seperti NTU, mengenal budaya baru, dan memahami peluang pendidikan yang terbuka luas di masa depan. Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga melatih kemandirian, tanggung jawab, serta semangat belajar siswa ketika berada di lingkungan yang berbeda,” ujar Sulviati.

Kunjungan ini menjadi semakin istimewa karena dilaksanakan di salah satu universitas paling bergengsi di dunia. Nanyang Technological University (NTU) merupakan universitas riset kelas dunia yang konsisten menempati jajaran teratas dalam berbagai peringkat universitas global. Dalam QS World University Rankings 2026, NTU menempati peringkat ke-12 dunia dan dikenal unggul dalam bidang rekayasa, ilmu material, data science, serta kecerdasan buatan. Kampus ini juga diakui sebagai universitas muda terbaik dunia, mencerminkan kualitas akademik yang tinggi meskipun usianya relatif muda dibanding universitas klasik lainnya.

Dengan kampus yang hijau dan futuristik, NTU menjadi simbol kemajuan pendidikan Asia. Setiap sudutnya mencerminkan perpaduan antara teknologi, kreativitas, dan keberagaman budaya. Para siswa SMA Islam Athirah Bukit Baruga pun terpukau melihat bagaimana lingkungan belajar di NTU mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, berinovasi, dan bekerja sama lintas disiplin.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa berkesempatan berinteraksi langsung dengan staf NTU, mengunjungi beberapa fasilitas kampus, serta mendengarkan penjelasan mengenai program studi dan peluang beasiswa internasional. Dari pengalaman ini, mereka belajar bahwa pendidikan global bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat beradaptasi, menghargai perbedaan, dan terus berusaha mengembangkan potensi diri.

Sulviati menambahkan bahwa manfaat dari kunjungan ini sangat luas. Para siswa menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan budaya dan cara pandang, sekaligus mampu beradaptasi dengan situasi baru. Selain meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bahasa asing, pengalaman di NTU juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi.

“Kami ingin siswa tidak hanya berprestasi di dalam negeri, tetapi juga memiliki visi global. Dengan mengenal dunia luar, mereka akan memahami bahwa peluang untuk sukses terbuka luas bagi siapa pun yang mau belajar dan berjuang,” tutur Sulviati.

Kegiatan observasi kampus ini merupakan bagian dari komitmen SMA Islam Athirah Bukit Baruga Makassar untuk menumbuhkan generasi muda yang berwawasan luas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Melalui pengalaman belajar lintas budaya seperti di NTU Singapura, sekolah ini berharap siswa mampu mengembangkan potensi terbaiknya dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Kunjungan ke NTU bukan sekadar perjalanan akademik, melainkan juga perjalanan batin yang menumbuhkan inspirasi, membuka cakrawala baru, dan meneguhkan keyakinan bahwa pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang gemilang. (madin)